Novel Online, romantis

Because It’s You (Novel Online) – Chapter 6

rennall

Because It’s You

NB : Ooo my Gott… gk nahan ama senyumannya Renno… ini nii yang membuatku pengen nulis dia lagi dan lagi… hahhahaha.. sampek2 nglupai FF yang lainnya.. hahhahha ok.. happy reading aja dahh kalo gitu…

 

Chapter 6

Malam ini Allea masih sibuk membuatkan Renno Sop daging sapi untuk makan malam bersama Renno. Sedangkan Renno sendiri sibuk memperhatikan Allea dari belakang.. ‘Wanita yang pandai masak’ Pikirnya kemudian.
“Kamu perlu bantuan..?” Renno bertanya memecah keheningan.
“Ah,,, Enggak.” Hanya itu jawaban Allea.
“Aku bisa memotong itu..” Renno masih tak mau kalah.
“Nggak usah.. ini sudah hampir selesai.”
Akhirnya Rennopun mengalah. Dia memilih duduk di meja makan sambil memperhatikan Allea. Dia sudah seperti seorang istri yang sedang melayani suaminya saja.. Apa,,? Istri..?? Sialan..!!! kenapa aku jadi memikirkan hal itu.. Rennopun menggeleng-gelengkan kepalanya karena memikirkan hal tersebut.
Setelah selesai memasak akhirnya Alleapun menemani Renno makan bersama. Makan dalam Diam. Allea tak tau harus bertanya apa kepada Renno. Sedangkan Renno sendiri lagi-lagi merasa canggung ketika dalam suasana saling berdiam diri seperti ini dengan Allea.
“Kenapa..?” Tanya renno kemudian.
“Hmm..??? Kenapa Apanya..?” Allea berbalik bertanya.
“Kamu diam terus.”
“Aku memang seperti ini.” Jawab Allea lagi.
“Besok bikinkan aku nasi goreng lagi.” Entah apa yang sudah terjadi pada Diri Renno hingga dia bisa-bisanya mengucapkan permintaan itu.
“Besok..?” Tanya Allea tak percaya.
“Iya besok.. Emangnya kenapa..?” Tanya Renno lagi.
“Mas Renno nginep sini lagi..?”
“Iya aku nginep sini.” Jawab Renno dengan cueknya.
“Tapi..”
“Tapi apa..?”
“Aku nggak enak sama Tetangga mas..”
“Bilang aja aku suamimu..” Nah Loh.. Renno keceplosan lagi. Apa memang dia menginginkan menjadi Suami Allea..?
Setelah kata-kata itupun mereka sama-sama terdiam. Gugup..? pastinya, canggung..? apalagi. Renno benar-benar tak nyaman dengan suasana ini.
“Tinggalah Bersamaku.”
“Apa..?” Allea terlihat kaget dan tak percaya.
“Di Apartemenku.” Lanjut Renno lagi membuat Allea ternganga.
“Maaf.. aku nggak bisa Mas..”
“Kenapa nggak bisa..?” Nada Bicara Renno kembali mendingin.
“Aku nggak bisa tinggal serumah dengan Lelaki asing.”
“Lelaki asing..? Aku ayah dari bayi yang kamu kandung. Aku bukan orang asing.”
“Tapi kita belum saling kenal.”
“Tapi kita akan memiliki bayi bersama. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama dia.” Renno tak mau kalah.
“Aku bisa menjaganya sendiri.”
“Dan aku akan menjagamu.” Kata Renno cepat dan tegas. “Pokoknya Lusa, kamu sudah harus pindah ke apartemenku.” Lanjutnya lagi tanpa di ganngu gugat. Sedangkan allea hanya mendesah pasrah.
***
Renno memarkirkan mobilnya di Basement Apartemennya. Dia melamun sebentar didalam mobilnya, merutuki dirinya sendiri karena sudah memaksa Allea tinggal bersamanya tadi. Sialan…!!! bahkan untuk malam ini pun dia ingin tidur bersama wanita itu lagi.. Ada apa ini..??
Akhirnya diapun keluar dari mobil. Dan betapa terkejutnya dia mendapati Maya sedang menunggunya disebelah pintu apartemennya.
“Ada apa..?” tanya Renno dengan dingin.
“Kamu masih marah yaa sayang.,?” Maya langsung memeluk lengan Renno dan bergelayut manja di situ.
“May.. kita nggak ada hubungan apa-apa lagi..” Lagi-lagi Renno berkata dengan dingin.
“Kamu kok gitu sih.. Enggak.. aku nggak mau putus sama kamu.” Rengek Maya.
“Lebih baik kamu pulang.” Kata Renno sambil melepaskan pelukan Maya lalu bergegas pergi.
“Renn… Renno..” Teriak Maya saat Renno meninggalkannya. Sedangkan Renno tak menghiraukan teriakan maya Sama sekali.
—-
Renno menghempaskan dirinya ke Ranjang King Size nya.. nyaman.. Nyaman… tapi sepertinya ada yang kurang. Apa..??? Lagi-lagi Renno memijat pelipisnya saat memikirkan kehidupannya.
Perasaannya kini masih tak menentu, apa keputusannya untuk mengajak Allea tinggal bersama itu benar..? kenapa dirinya sangat ngotot sekali mengajak Allea tinggal bersama..?? astaga…. Jangan bilang kalau dirinya mulai terjerat perasaan itu kembali. Perasaan yang pernah menghancurkannya. Perasaan yang sama seperti yang di rasakannya dulu dengan Tania dan Nessa.
Tidak… itu tidak mungkin… Dirinya tak mungkin sedang merasakan perasaan itu terhadap seorang wanita biasa seperti Allea.. itu hanya kasihan.. hanya sebatas tanggung jawab.
Renno langsung terbangun dari angan-angannya ketika menyadari sesuatu. Astaga… betapa bodohnya dirinya… bukankah apartemen ini hanya mempunyai satu kama tidur dan satu ranjang..? bisa-bisanya Dia mengajak Allea tinggal bersama. Apa dirinya mau berbagi ranjang dengan Allea..? sial…!!! kenapa dirinya tak memikirkan ini terlebih dahulu sebelum bertindak..??
***
Keesokan harinya..
“Kamu siapa..?” Tanya Renno ketika ada seorang wanita cantik masuk kedalam ruangannya.
“Nama saya Chika pak.. Saya Asisten baru Bapak pengganti Bu maya.” Wanita memperkenalkan diri.
“Well… Well… Well…” Ramma yang ada di ruangan Renno saat itu menyahut sambil bertepuk tangan dan melangkah mendekati wanita itu. “Perkenalkan Saya Ramma Aditya.” Kata Ramma memperkenalkan diri sambil meraih telapak tangan wanita tersebut dan mencium punggung tangannya. Sepertinya Ramma memang selalu melakukan hal itu terhadap wanita cantik yang baru dia temui. Dhanni yang melihat kejadian itu langsung menggelengkan kepalanya. Dhanni yakin jika nanti malam wanita tersebut akan jatuh kedalam pelukan Ramma.
“Ramm.. Mending Lo keluar dari Ruangan Gue kalo Lo masih saja nggodain sekertaris baru Gue.” Kata Renno kemudian.
Ramma hanya mendengus kesal. Sedangkan Renno melanjutkan pembicaraannya kembali dengan wanita yang mengaku sebagai sekertaris pribadinya tersebut. “Dan untuk kamu, Tugas utama kamu adalah men Cancel Semua jadwal saya besok pagi. Saya mau cuti.” Kata Renno kepada sekertarisnya tersebut,
“Lo mau kemana.?” Tanya dhanni kemudian.
“Bukan urusan kalian.”
“Gila Lo, Bisa-bisanya Lo Cancel semua jadwal besok, Apa ini ada hubungannya dengan perusahaan..?” tanya Ramma kmudian
“Nggak..”
“Jadi Lo Cuti karena Urusan pribadi..?”
“Gue Nggak peduli Ramm, Lo nggak peru tau urusan Gue.”
“Sialan..!! Lo bener-bener udah Parah.” Umpat Ramma.
Sedangkan Renno sendiri hanya terdiam tak menanggapi umpatan Ramma. Hati Renno cukup Lega karena Maya sudah tak berada disekitarnya lagi. Maya sudah dipindahkan ke bagian Administrasi. Setidaknya Renno tak perlu melihat wajah maya lagi.
***
“Kamu hindarin aku ya..?” Tanya Robby pada Allea yang saat itu sedang duduk santai di depan Cafe menunggu Renno menjemputnya.
“Ahh enggak kok.. perasaan mas Robby aja mungkin.” Jawab Allea kemudian.
“Kok kamu nggak pernah mau ku jemput lagi..?”
“Bukannya nggak mau mas…”
“Tapi…???” Robby meminta penjelasan.
“Aku sudah ada yang jemput mas.” Akhirnya Allea mengaku.
“Siapa..? Adik.? Kakak..? Pacar..?? Atau.. Suami..??”
Allea tersenyum dengan pertanyaan Robby. “Cuma teman Kok..”
“Aku juga teman, tapi kenapa kamu nggak mau pulang sama aku lagi..?” Robby masih mendesak.
“Dia Teman yang berbeda..”
“Apa yang membuat dia beda.?”
Lagi-lagi Allea tersenyum.“Dia Pemaksa.”
“Ok.. Kalo gitu aku maksa Kamu malam ini kamu harus ikut mobilku.” Kata Robby kemudian.
“Astaga… Masih aja mas Robby merayu mbak Allea.” Shasha yang muncul tiba-tiba Sontak membuat Robby dan Allea kaget.
“Sha.. Bantu mas Robby narik Mbak Allea masuk kedalam mobil yuk…” Kata Robby yang mulai menarik tangan Allea.. Shashapun tersenyum dan menganggukkan kepalanya..
“Heiii… kalian mau apa… Astaga..” teriak Allea sambil Sedikit tertawa.
“Ayo.. Mbak.. ayo… kita udah lama nggak pulang bareng.. ayoo” Kata shasha kemudian.
Akhirnya dengan pasrah Allea menurut. Merekapun pulang bersama, tapi bukannya pulang Robby malah memarkirkan mobilnya di restoran terdekat dari Cafe tempat kerja Allea.
“Loh.. Mas.. ngapain kita kesini..?” tanya Shasha yang juga terlihat kaget dengan Robby yang tiba-tiba saja memarkirkan mobilnya di restoran tersebut.
“Ayoo makan dulu, Mas Robby lapar.” Kata Robby dengan santainya.
“Tapi aku nggak ada uang Mas untuk makan di tempat kayak gini.” Lanjut shasha lagi.
“Tenang aja, Mas Robby yang teraktir. Kebetulan hari ini Mas Gajihan.”
“Ye… ye… ye… bener ya.. bener yaa…” teriak Shasha kegirangan, sedangkan Allea hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku dua saudara tersebut. Mungkin akan lebih lengkap Jika Renno berada diantara mereka. Renno..?? astaga.. ngapain juga dirinya memikirkan lelaki itu…?
***
“Kami pulang dulu mbak.. Byee.. Bye…” teriak Shasha yang masih berada di dalam mobil saat mengantarkan Allea pulang setelah makan malam mereka.
“Iyaa.. hati-hati ya…” jawab Allea kemudian sambil mengembangkan senyumannya.
Alleapun bergegas kearah pintu Rumahnya setelah mobil Robby melaju hingga takk terlihat oleh pandangannya.
“Kamu kayaknya deket sama Mereka.” Suara dingin dibelakang Allea tersebut sontak mengagetkannya, hingga Dirinya yang sedang berusaha membuka kunci pintu rumahnya itu menjatuhkan Kunci tersebut. Allea berbalik dan mendapati diri Renno yang sedang berdiri tegap dengan sangarnya.
“Kenapa..? Kamu kayaknya nggak suka lihat aku disini.” Tana Renno lagi.
“Ahh enggak.” Jawab Allea sambil memungut kuncinnya dan membuka pintu rumahnya kembali.
“Kamu deket sama Mereka..?” Tanya Renno lagi saat mereka sudah berada didalam rumah Allea.
“Shasha gadis yang baik, Mas Robby juga.”
“Cuma itu..?” tanya Renno menyelidik. Allea hanya mengangguk, sebenarnya allea sendiri heran dengan sikap Renno, ada apa dengan lelaki ini, kenapa dia begitu ingin tau masalahnya. “bikinkan aku makan, aku lapar.” Kat Renno dengan Cueknya.
Allea ternganga mendengar perintah Renno. Memangnya siapa dia..? bisa-bisanya dia seenaknya minta dibuatkan makanan. Allea merasa dirinya sudah seperti selingkuhan Renno saja, yang tiap malam dikunjungi Renno dengan sembunyi-sembunyi.
“Kenapa malah bengong..?” Tanya Renno lagi.
“Emm aku nggak punya apa-apa untuk dimasak. Ini… sepertinya Cuma ada Mie instan aja.”
“Terserah, Mie instan juga boleh, Aku kelaparan.” Jawab Renno lagi.
Akhirnya allea pasrah dan membuatka Renno semangkuk Mie instan lengkap dengan telor setengah matengnya. Allea bingung dengan sikap Renno, kenapa Lelaki itu capek-capek kemari dan hanya mau memakan Mie instan sedangkan dia bisa saja kerestoran mewah untuk memesan makanan kesukaannya.
“Kayaknya Enak.” Kata Renno kemudian saat Allea menyajikan Semangkuk Mie di hadapannya.
“Mas Renno kan bisa makan direstoran mewah, kenapa makan disini.” Gerutu Allea.
“Aku sudah bosen.” Jawab Renno masih dengan menyuapkan makan kedalam Mulutnya. Sedangkan Allea hanya menghela nafas panjang. “Apa kamu udah nyiapin semua barang-barang kamu..?” tanya renno kemdian. Allea hanya mengangguk. “Ok.. Besok kita akan berangkat pagi, banyak yang harus di urus.” Lanjut Renno kemudian.
“Berangkat pagi..?” tanya Allea lagi.
“Iyaa.. kenapa..?” Renno berbalik bertanya.
“Mas Renno nggak ke kantor..?”
“Aku libur. Dan aku tidur sini malem ini.”
“Tapi..”
“Nggak ada tapi untuk malam ini.” Dan Alleapun menghela nafasnya panjang lagi-lagi pasrah dengan paksaan Renno.
***
Akhirnya pagi juga…. Fikir Allea pagi itu. Entah kenapa tadi malam dirinya seperti disiksa oleh semacam perasaan aneh yang tak pernah di rasakannya. Melihat Renno tadi malam seakan-akan menyulut sesuatu di dalam diri Allea. Apalagi ketika melihat Renno tidur di sebelahnya dengan bertelajang dada. Astaga… itu seakan-akan membuat Allea khausan akan sesuatu yang sampai saat inipun Allea tak tau apa itu..
Allea hanya ingin Renno memeluknya, menyentuhnya, menyumbunya, tungggu dulu, apa yang sudah dia fikirkan..??? sejak kapan dirinya memikirkan hal-hal mesum seperti itu..?? apa mungkin karena Renno terlalu tampan..? terlalu gagah..? Atau.. apa mungkin Renno terlalu mempengaruhinya untuk melakukannya kembali..?? Aggrrhh… tidak… tidak…. kenapa semuanya jadi seperti ini..?? Allea menggeleng-gelengkan kepalanya saat pikirannya mulai terbang tak tentu arah.
“Kamu kenapa..? pusing..? Mau muntah..?” tanya Renno yang sedang mengemudi di sebelahnya.
“Ahh.. enggak..” Jawab Allea sambil tersenyum.
“Kita cari sarapan dulu ya.. kamu pasti lapar.”
Perhatian Renno membuat Allea menhangat. Astaga… andai saja ini semua nyata, Andai saja Dirina sudah menikah dengan Renno dan menjadi istri yang dicintainya, mungkin saat ini dirinya akan menjadi wanita terbahagia sedunia… Heii… sejak kapan dirinya suka berangan-angan seperti ini..?? Itu sama sekali tidak mungkin. Mana mungkin Renno mau menikah dengan wanita biasa-biasa saja seperti dirinya..
Renno memarkirkan mobilnya di sebuah kedai makanan, “Kamu tunggu disini yaa,, aku pesan dulu.” Kata Renno lalu keluar dari mobil.
Allea memandang punggung tegap Renno saat berjalan menjauhinya.
‘Degg…’
Dirinya merasakan sesuatu yang sama sekali tak bisa dijelaskan oleh otaknya. Sepertinya… sepertinya dirinya sudah mulai mempunyai sebuah perasaan kepada Lelaki itu. Renno yang dingin.. Renno yang pendiam.. Renno si tukang pemaksa.. Renno yang perhatian.. entah sejak kapan sudah masuk kedalam hatinya.. Apa sejak malam itu..?? Apa sejak pagi itu saat Allea terbangun dan mengagumi ketampanannya..?? Apa sejak Hari itu dimana Renno membatalkan menggugurkan bayinya..??? Entahlah… Yang pasti Allea merasa sangat nyaman berada di sisi Renno, Tapi bukankah itu akan menyusahkannya nanti..? Renno tak mungkin memiliki perasaan yang sama, semua ini kan hanya sebatas tanggung jawab saja.
Allea lalu membelai lembut perutnya. ‘Sayang.. terimakasih kamu sudah hadir disisi mama, karena kamu, Mama bisa sedekat ini deengan papa, terimakasih sayang..’ bisik Allea dalam hati.
Renno akhirnya kembali dengan membaa beberapa bingkisan dan dua buah gelas plastik yang terlihat mengeluarkan uap.
“Kita sarapan ini aja, Soalnya aku mau kamu nanti masakin aku nasi goreng.” Kata Renno sambil memberi Allea beberapa bingkisan tersebut yang ternyata didalamnya berisi Roti panggang dengan isi daging dan sayur, ‘Mungkin ini yang dinamakan Sandwich’ pikir Allea kemudian. Tak Lupa Renno juga memberi sebuah gelas yang dibawanya tadi yang ternyata isinya adalah susu panas. Astaga… Renno benar-benar sangat perhatian.
Tapi saat memakan Roti itu Allea mengeryit, dia tak suka.
“Kenapa..?” tanya Renno yang menyadari perubahan Ekspresi Allea.
“Emm.. maaf.. tapi sepertinya aku nggak suka ini.” Entah darimana Allea mendapatkan keberanian untuk menolak makanan pemberian Renno.
Renno mengehela nafas panjang, Sepertinya Kerewelan Allea saat hamil baru di mulai, Renno pernah mendengar cerita dari Dhanni jika menghadapi wanita hamil itu sama saja masuk kedalam Neraka, ‘mereka sangat menyebalkan’, kata Dhanni saat itu ketika mereka tak sengaja membicarakan tentang Nessa. “Trus kamu mau apa..? kamu harus Sarapan sebelum dia kelaparan.”
“Kuah.. Aku pengen yang berkuah-kuah.” Lagi-lagi Allea merasa tak tau diri ketika meminta permintaan tersebut. Astaga… memangnya siapa dirinya..?? istri Renno..?? bukan Kan.. “Tapi kalo nggak ada nggak Apa-apa, nanti aku bikin sendiri di rumah.” Tambah Allea lagi sebelum dapat penolakan dari Renno.
“Bubur ayam, apa kamu mau..? selain itu aku nggak tau apa lagi makanan berkuah yang di jual pagi-pagi kayak gini.”
“Iyaa.. aku mau..” tanpa basa-basi lagi allea berteriak kegirangan, membuat Renno menggelengkan kepalanya sambil sedikit tersenyum,. Astaga… apa ini yang di sebut Dhanni dengan ‘Menyebalkan..’ ? Dan sejak kapan juga dirinya mau menuruti permintaan wanita ini..??
***
Kali ini Renno menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah makan kecil. Merekapun masuk kedalam dan memesan bubur Ayam untuk Allea.
Mata Allea berbinar saat melihat semangkuk bubur ayam berada dihadapannya. Kuahnya begitu menggugah selera, Aromanya entah mengapa tak membuat perutnya mual. Allea lantas menyantap bubur ayam tersebut tanpa memperhatikan Renno yang memandangnya dengan tatapan tak terbacanya.
“Apa ini yang disebut dengan ngidam..?” Tanya Renno kemudian.
Allea menggelengkan kepalanya, “Aku nggak tau, aku Cuma ingin makan yang berkuah-kuah, itu aja.” Jawab Allea masih dengan menyantap makanannya.
Well.. mungkin emang benar ini yang namanya ngidam.” Gumam Renno sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Sedangkan Allea sendiri tak menghirauan gumaman Renno, entah kenapa dia lebih suka memakan makanan dihadapannya dari pada harus bercakap-cakap dengan Renno. Bahkan Allea merasa tak Canggung atau gugup lagi ketika dihadapan Renno saat ini.
Setelah makan, merekapun akhirnya bergegas pulang, tapi ketika berada didekat Mobil Renno di kejutkan oleh panggilan Seseorang.
“Pak Renno..” sapa orang tersebut yang di yakini Renno sebagai Andra, Manager pemasaran di kantornya. Dia bersama dengan seorang wanita. Mungkin kekasihnya.
“Kamu kenapa bisa disini..?” tanya Renno kemudian.
“Saya biasa sarapan disini sebelum kekantor pak, bapak sendiri kok bisa sampai disini..?” tanya Andra ambil melirik kearah Allea dengan lirikan anehnya, entah apa yang saat ini sedang di fikirkan Andra melihat Renno yang tampan dan keren berjalan sebelahan dengan Allea yang astagaa… benar-benar terlihat biasa-biasa saja. Bahkan wanita di sebelah Andrapun memandang Allea dengan tatapan merendahkan.
Entah kenapa Renno tak suka dengan tatapan Andra dan wanita itu terhadap Allea tersebut. “Saya lagi antar Istri saya yang lagi ngidam pengen makan Bubur Ayam.” Kata Renno kemudian sambil menggandeng Allea.
Si Andra dan wanita itupun terlihat melongo dengan jawaban Renno. “Loh.. Pak Renno sudah menikah..?” tanya andra masih tak percaya. Jangankan Andra, Allea sendiri saja terlihat Syokh dengan Pernyataan Renno tersebut. Bisa-bisanya lelaki ini bilang kalau dirinya adalah istrinya..??
“Kamu nggak percaya..?? Kamu nggak Lihat perutnya buncit kayak gini..?” Renno berbalik bertanya sambil mengelus perut buncit Allea. Astaga.. Allea merasakan gelenyar aneh seperti yang ia rasakan tadi malam yang membuat dirinya ingin mencium Renno saat ini juga. Sialan..!!!
Sedangkan Andra sendiri hanya mengangguk dengan sedikit ternganga melihat kelakuan Pimpinan tertingginya tersebut. Astaga.. dia benar-benar tak percaya jika Renno sudah menikah bahkan akan memiliki anak. Bukankah gossip di kantor menyebutkan jika Renno berpacaran dengan Maya asistennya sendiri..?? dan Ya ampun.. Entah mengapa pagi ini Andra Merasa Renno benar-benar berbeda, tak seperti sebelum-sebelumnya yang selalu berwajah Sangar, pendiam, dan dingin. Pagi ini Renno benar-benar terlihat seperti suami yang menyayangi istrinya.
“Ok Dra.. saya balik dulu, takut istri saya kecapek’an.” Kata Renno kemudian.
Andrapun langsung mengangguk hormat kepada Renno dan Allea. “Ohh.. iya pak.. Mari bu,.” Kata Andra lagi terhadap Renno dan Allea.
“Kenapa..?” tanya Renno saat sudah berada di dalam mobil.
“Kenapa Mas Renno bilang seperti itu tadi..?”
“Kamu nggak lihat, tadi mereka memandang kamu dengan tatapan merendahkan.”
“Aku biasa dengan keadaan seperti itu.” Jawanb Allea kemudian.
“Mulai saat ini jangan dibiasakan, Aku nggak suka Anak dan ibu yang mengandung anakku direndahkan.” Kata Renno tanpa memperhatika Allea yang sudah memerah kaarena perkataan Renno tersebut.
“Tapi kan dia jadi hormat sama Aku..”
“Mulai saat ini biasakan dirimu ketika orang menghormatimu.” Jawab Renno lagi. Dan setelah perkataan Renno tersebut munculah beberapa pertanyaan di benak Allea, untuk apa dirinya membiasakan diri dihormati orang..?? bagaimana orang menghormatinya ketika dirinya tak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa..?? kecuali… Kecuali jika Renno….. Arrrgggghhh… tidak… dia tak boleh terlalu percaya diri untuk membayangkan hal itu. Bagaimanapun juga membayangkan dirinya menjadi istri Renno itu adalah hal yang salah… dan itu tak mungkin terjadi….

___TBC___

ehhmmm… kayaknya ada yang mulai gimana… gitu.. hehhehe jadi iri ama Allea.. hehhe Ooiyaa…  aku pengen ngingetin nih… Like Halaman Facebook di bawah ini yaa…. supaya bisa tau Update terbaru blog ini… dan juga pengen kasih tau nihh… FF “The Passionnate Of Love” sama Novel Online “The Lady Killer” sekarang udah ada Versi buku novelnya loh… yang mau memilikinya bisa di pesan di Nulisbuku.com terimakasih udah mau membaca karya yang nggak jelas bgt ini.. hehheeh

9 thoughts on “Because It’s You (Novel Online) – Chapter 6”

  1. kalo renno gk niat menikahi allea ya biarin robby aja yang deketin
    robby siap bertanggung jawab
    hahhh renno membingungkan

    Like

  2. Seneng deh klo sekarang renno jadi perhatian sama allea dan minta allea untuk tinggal bersamanya. Apalagi renno dan maya udah putus.

    Like

Leave a comment