Novel Online, romantis

Because It’s You (Novl Online) – Chapte 5

BiyCover2

Because It’s You

 

Chapter 5

 

Ini sudah yang kesekian kalinya Renno ingin menyatukan diri dengan Maya.. tapi semua usahanya sia-sia.. ketika wajah Allea tiba-tiba terbayang di benaknya entah kenapa gairahnya seakan-akan mati seketika… hal ini sudah terjadi semenjak seminggu terakhir ini setelah dia makan malam dengan Allea. Bahkan Renno juga sudah mencobanya dengan wanita lain tapi semuanya tetap sama.

Dia tak bisa lagi bercinta dengan sembarang wanita….

Ada apa ini..?? kenapa jadi seperti ini..?? apa ini hukuman buat dirinya karena sudah menghamili wanita baik-baik..?? tapi ia kan sudah bertanggung jawab, meski tak menikahinya tapi setidaknya dia sudah perhatian dengan wanita itu..
“Kamu kenapa sihh sayang… jangan bilang kalau kamu… kamu mulai impoten..” gerutu maya dengan kesal.
“Sialan.. bisa-bisanya kamu bilang aku Impoten..” Renno benar-benar tersinggung dengan perkataan Maya.
“Abisnya kamu selalu seperti itu… kamu Cuma bisa Foreplay aja, tapi ketika akan mulai kamu…”
“Cukup.” Potong Renno dengan dingin. “Keluar dari Apartemenku sekarang juga..” Desis Renno dengan Dingin.
“Kamu ngusir aku..?”
“KELUAR.” Kali ini Emosi Renno benar-benar sudah sampai di ubun-ubun. Dia kesal dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Dia bingung kenapa wanita itu bisa sangat mempengaruhinya..??
Akhrirnya setelah selesai berpakaian Mayapun keluar dengan bibir manyunnya dari Apartemen Renno. Renno mengusap wajahnya dengan frustasi. Sialann..!! apa yang sedang terjadi dengannya..?? dia alu bergegas menelepon seseorang.
“Halo..??” kata suaara di seberang.
“Lo dimana..?”
“Dirumah lah… dimana lagi malam-malam gini.”
“Temenin Gue Keluar Dhann.. Gue butuh teman ngobrol.”
“Sialan Lo.. Apa nggak bisa besok aja..??”
“Gue butuh sekarang.” Dan Rennopun menutup teleponnya tanpa menghiraukan Dhanni yang mengumpat.
***
Sudah lebih dari 5 menit Renno menunggu Dhanni Di Cafe langganan tempat mereka ngumpul bareng. Sialan..!!! apa mungkin Dhanni nggak akan datang kesini..? apa aku harus kerumah Allea saja..?? Allea..?? kenapa bisa aku memikirkan wanita itu..?? gerutunya dalam hati.
Akhirnya dilihatnya Dhanni datang menghampirinya, dengan celana Jeans pendek santainya dan kaos oblong yang bembuatnya tetap keren walau sudah berkepala 3 dan hampir memiliki 2 orang anak.
“Lo ngapain sih malem-malem gini ganggu orang aja..” Semprot Dhanni saat sampai di hadapan Renno.
“Gue Cuma pengen ngobrol aja..” Jawab Renno cuek.
“Sialan Lo.. kenapa nggak ngajak Ramma..?”
“Si Ramma pastinya udah ngumpul sama pacar-pacarnya malem-malem kayak gini..” Jawab Renno kemudian. “Dhann… Lo kan udah cinta sama Nessa sejak lama, Gimana caranya Lo bisa bercinta dengan wanita lain sedangkan fikiran Lo penuh dengan Nessa..??”
“Kenapa Lo tanya tentang hal itu..??”
“Gue… Sepertinya Gue sudah gila..” kali ini Renno berkata dengan nada Frustasi.
“Renn.. Lo kenapa Sih… Lo berantakan banget tau nggak..??”
“Shiitt…!!! Gue nggak bisa bercinta dengan wanita lain saat Pikiran Gue penuh dengan wanita sialan itu Dhann..??”
“Wanita itu..?” tanya Dhanni bingung. “Ahhh.. Wanita yang Lo hamili itu..?? hahahha jangan bilang kalo Lo sudah mulai Cinta ama wanita itu..” lanjut Dhanni.
“Gue nggak Cinta… Tapi… Dia selalu muncul di fikiran Gue dan itu benar-benar membuat Gue Frustasi.”
“Itu langkah Awal Renn..”
“Langkah Awal apa maksud Lo..?”
“Langkah Awal menuju Zona Bahaya..” Jawab Dhanni dengan sungguh-sungguh.
“Sialan..!! Nggak.. Nggak… Gue nggak mungkin ngalamin itu lagi.. ini Cuma Rasa bersalah aja Dhann.. bukan perasaan Sialan itu..” Renno mencoba mengelak.
Dhanni megangkat kedua bahunya. “Semua yang ngrasain Lo Renn… Gue Cuma ngasih pendapat sesuai pengalaman Gue..”
Renno lalu termenung. Dia memikirkan perasaannya yang tak menentu. Tidak.. ini bukan Cinta… mana mungin dia jatuh cinta dengan seorang yang biasa-biasa saja seperti Allea. Mungkin ini hanya rasa bersalah kepadanya.. Rasa Kasihan kepada wanita itu… Tidak… ini sama sekali bukan perasaan sialan itu.. Renno masih saja sibuk dengan fikirannya sendiri.
“Dhann… Apa jadi ayah itu sulit..?” Tanya Renno tiba-tiba.
Dhanni hanya tersenyum. “Nggak Renn… Lo akan tau bagaimana bahagianya jadi ayah setelah anak Lo lahir kedunia..” jawab Dhanni dengan pasti.
“Emm… apa jadi suami itu merepotkan..?” Tanya Renno lagi dengan nada Ragu.
“Hahhaha kenapa Lo nanyain itu..?? Jangan bilang kalo Lo berfikir mau nikahin wanita itu..?” tanya Dhanni dengan tawa mengejeknya.
“Sialan Lo.. Gue serius..”
“Ok.. Ok… karena Gue nikahin Nessa karena Cinta maka Gue Jawab Kalo Nikah itu sangat menyenangkan.. Gue seneng karena setiap kali Gue pulang dengan keadaan Lelah ada seorang yang Gue Cintai menyambut dengan senyumannya. Itu bener-bener nggak akan tergantikan dengan apapun Renn..” Jawab Dhanni dengan nada sungguh-sungguh. “Tentunya itu akan berbeda jika Gue nikahnya karena terpaksa..” tambahnya.
Renno menghela nafas panjang.. dia bingung apa yang harus ia lakukan..
Cukup lama mereka berbincang-bincang di Cafe tempat mereka nongkrong tersebut. Dhannipun akhirnya pamit pulang karena jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Renno akhirnya sendiri lagi. Ingin dia menghubungi Ramma tapi di urungkannya niatnya. Si Ramma pasti masih asyik dengan para wanita-wanitanya..
Renno Akhirnya menjalankan mobilnya kembali… mengelilingi kota jakarta.. dan entah kenapa dia menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah.. rumah sederhana itu… yang beberapa hari ini sering dia kunjungi… Sialan….!!! bagaimana bisa dia menghentikan mobilnya disini..? apa yang dia cari??
Diketuknya pintu rumah itu berkali-kali.. tapi tak ada yang membuka pintunya. Ada apa..? apa ada sesuatu yang terjadi dengannya..?? kenapa dia tak membuaka pintunya..?? pikir Renno panik, akhirnya Rennopun mengetuk pintunya semakin keras lagi.
“All… buka pintunya,.. ini aku..” Renno mulai bersuara karena pintu tak kunjung di buka. “All….”
Dan akhirnya terbukalah pintu itu, menampilkan sosok Allea dengan rambut di ikat seadanya khas orang bangun tidur. “Mas Renno.. kenapa di sini..?” Tanya nya sedikit terkejut.
Bukannya menjawab Renno malah menyerobot masuk kedalam.
“Mas Renno ngapain…?” tanya Allea heran dengan tingkah Renno yang ternyata sudah masuk kedalam dan melihat-lihat semua ruangan yang ada di dalam rumahnya tersebut.
“Aku mau nginep sini..” Dan perkataan Renno itupun sontak membuat Allea Membelalakkan matanya tak percaya. Ada apa dengan lelaki ini..???
***
Allea benar-benar tak menyangka jika dirinya akan berada diatas Ranjang mungilnya dengan Renno di sebelahnya. Dia masih tak habis fikir.. kenapa bisa lelaki seperti Renno ingin menginap di rumahnya yang sangat sederhana ini. Dikamar yang sama.. ranjang yang sama…
Sebenarnya tadi Allea sudah bilang jika tak ada kamar dan ranjang lain di rumahnya. Namun Renno masih saja ngotot ingin menginap. Allea sudah mengalah, dia mau tidur di sofa ruang tamu, tapi Renno melaranganya. Renno bilang dia akan nyaman jika sama-sama tidur di atas ranjang yang sama dengan Allea. Apa maksud dari perkataan lelaki itu..???
Dan akhirnya seperti inilah… Mereka tidur di ranjang mungil Allea dengan saling memunggungi, ranjang yang ukurannya hanya separuh dari ukuran ranjang King Size nya Renno membuat punggung mereka saling menempel, dan itu membuat keduanya sama-sama saling gelisah. Debaran jantung keduanyapun seakan terdengar di segala penjuru ruangan. Allea tak berani bergerak, sesekali dia menghela nafasnya panjang, tanda jika dia tak nyaman dengan posisi seperti ini. Begitupun dengan Renno, dia merasakan suasanan di sekitarnya menjadi memanas, ia merasa sangat gugup hingga tak berani bergerak, padahal ia tak pernah segugup ini ketika berada di atas ranjang dengan seorang wanita.
“Kamu… Nggak bisa tidur..??” Akhirnya dengan susah payah Renno mulai berbicara.
“Emm…” Allea tidak tau harus menjawab apa.
Tiba-tiba Renno membalikkan badannya, lalu memeluk Allea dari belakang. Seketika itu juga membuat tubuh Allea kaku karena terkejut. Renno memposisikan kepala Allea supaya berbantalkan lengan kanannya. Sedangkan tangan kirinya sudah memeluk perut Allea dari belakang, dan sesekali mengelusnya. Ini pertama kalinya Renno mengelus perut Allea yang didalamnya ada darah dagingnya. Dia merasakan perasaan aneh.. seperti senang bercampur dengan takjub… dia masih tak menyangka jika sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah.
Alleapun demikian, tubuhnya semakin menegang karena sentuhan Renno. Perasaannya semakin aneh dan tak menentu. Apa yang terjadi dengan lelaki ini..?? tapi disisi lain dia merasa sangat nyaman dan tenang. Mungkinkah ini karena bayinya yang selalu ingin dekat dengan ayahnya..???
“Apa ini nyaman..?” tanya Renno lagi memecah keheningan masih dengan mengelus perut buncit Allea. Sedangkan Allea tak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya mengangguk. “Tidurlah… kamu harus banyak istirahat..” kata Renno lagi.
Tanpa disuruhpun Allea sedikit demi sedikit mulai menutup matanya. Mungkin karena lelah.. mungkin karena mengantuk.. atau mungkin juga karena kenyamanan yang diberikan Renno sehingga membuat Allea tertidur seketika dengan pulasnya. Rennopun demikian.. dirinya merasakan perasaan yang sangat nyaman hingga membuatnya tertidur lengkap dengan mimpi indahnya….
***
Renno terbangun dengan badan yang pegal-pegal. Bagaimana tidak, semalaman dia susah bergerak di ranjang mungil Allea yang mereka tiduri berdua. Allea..?? mengingat nama itu Renno langsung terbangun seketika melihat di sebelahnya sudah kosong. Kemana wanita itu..??? Renno mencari jam tangannya yag di taruh di meja sebelah ranjang Allea tadi malam, dan alangkah terkejutnya ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 siang. Sial..!! pagi ini dia ada rapat penting, bisa-bisanya dia tidur hingga siang.
Renno lalu bergegas memakai pakaiannya kembali. Yah.. karena dia tak bisa tidur jika tidak telanjang dada makanya tadi malam suka tak suka dia tetap tidur dengan bertelanjang dada tanpa menghiraukan Allea yang memandangnya dengan tatapan gugupnya..
Ketika Renno keluar dari kamar, Aroma menngiurkan itu tercium oleh indera penciumannya. Aroma masakan.. Apa Allea sedang memasak..?? Renno lalu bergegas mengikuti aroma masakan itu yang ternyata menuju kearah dapur. Dan benar saja, disana sudah ada Allea yang sibuk memasak sesuatu, Renno memandangnya dengan tatapan tak terbacanya.
“Ehhhmmm..” Renno mencoba mengalihkan pehatian Allea dengan berdehem. Allea akhirnya menoleh kearah Renno. “Emmm aku pamit pulang, Ada Rapat penting pagi ini.” Dengan nada sedikit canggung Renno berpamitan.
“Emm.. tapi aku sudah memasak..”
“Makanlah… Aku sudah telat.”
“Tunggu…” Kata Allea sambil mempersiapkan sesuatu, beberapa menit kemudian. “Aku tadi masak terlalu banyak, sayang kalau di buang. Mungkin Mas Renno mau makan ini nanti siang, jadi Mas Renno bawa aja..” Allea berkata sedikit lebih panjang dari biasanya sambil menyodorkan sebuah kotak bekal kepada Renno.
Renno memandangnya dengan tatapan tak percayanya. Bekal..?? Astaga.. bahkan saat TK pun dirinya tak pernah membawa bekal dari rumah. Dan sekarang, ada orang yang menurutnya masih ‘asing’ memberinya Bekal saat umurnya sudah menginjak kepala tiga…?? Apa dia akan menerimanya..??
“Kenapa..? Mas Renno nggak mau..? memang ini Cuma nasi goreng biasa, tapi..”
“Sini aku bawa.” Kata Renno singkat sambil menyambar Bekal pemberian Allea.
Alleapun tersenyum senang. Sedangkan Renno masih bingung dengan apa yang sudah dia lakukan.. Astaga… hanya dengan memandang wajah sendu wanita dihadapannya ini saja ia tak akan bisa menolak permintaannya. Benar-benar sudah gila…
***
Lagi-lagi Renno melamun dengan memandang kotak bekal yang ada dihadapannya. Tutupnya sudah di buka, menampilkan Nasi goreng yang terlihat sederhana dan biasa-biasa saja. Jika dia biasanya memakan Goreng dengan toping aneka macam Seafood, Sayuran seperti kacang polong dan lain-lain, maka berbeda dengan Nasi Goreng ala Allea yang berada di hadapannya saat ini. Terlihat benar-benar biasa, hanya ada beberapa potong sosis, sawi, dan telur orak-arik yang menghiasi Nasi goreng tersebut. Astaga… bahkan mungkin orang yang melihatnya tak akan tertarik memakannya, tapi entah kenapa itu sangat berbeda dengan Renno.
Dia semakin penasaran….
Di cobanya sesuap Nasi goreng tersebut, dan…. ‘Tenyata dia pintar masak’ Kata itu yang terlintas di pikirannya. Ini bahkan lebih enak dari pada masakan koki-koki yang biasa memasakkannya. Ini bahkan lebih menggiurkan daripada tampilan luarnya saja…
Apa Allea juga seperti itu…??
Sialan…!!! kenapa tiba-tiba dia menyangkut pautkan makanan dengan Allea..?? tapi masakan ini benar-benar enak.. Sepertinya… Sepertinya ia akan ketagihan..
Tiba-tiba pintu ruangannya dibuka oleh seseorang. “Lo telat lagi yaa pagi ini..” Tanpa basa-basi Ramma langsung mengkeritiknya.
“Lo sudah seperti Satpam perusahaan Gue aja.. mau gue telat juga terserah Gue.” Jawab Renno cuek.
“Sialan Lo… ini bukan masalah telat atau enggak Renn.. ini masalah Lo…”
“Kenapa dengan Gue.”
“Lo udah mulai terpengaruh dengan wanita itu..” Jawab Ramma dengan nada sungguh-sungguh.
Renno hanya terdiam terpaku..? Apa benar yang dikatakan oleh Ramma..? apa mungkin dirinya sudah mulai tertarik dengan wanita itu..?? tidak.. tidak mungkin… ini hanya rasa bersalah dan rasa kasihan saja.. pikirnya kemudian.
“Gue tau kalau ternyata tadi malem Lo nginep dirumahnya.” Kata Ramma lagi.
“Lo ngikutin Gue..??”
“Ini bukan masalah Gue ngikutin Lo atau nggak Renn.. Ini masalahnya ada pada diri Lo.. Kalo Lo benar-benar serius ingin tanggung jawab, Nikahin dia. Kalo nggak, Lupakan dan tinggalkan saja. Dia tidak seperti wanita-wanita yang ada di dekat kita selama ini..”
“Kenapa Lo perhatian sekali sama dia..??” Tanya Renno dengan menyipitkan matanya.
“Gue hanya peduli.” Jawab Ramma tegas.
“Dan atas dasar apa Lo peduli..?” Tanya Renno lagi masih dengan nada menyelidik.
Ramma membelalakkan matanya. “Lo Cemburu..?”
“Shitt..!! mana mungkin wanita seperti dia membuat Gue cemburu..?” Kata Renno dengan santai berusaha menutupi perasaannya yang masih bergemuruh. Sialan…!! kenapa bisa dia kehilangan Kontrol di hadapan Ramma.
“Ekspresi dan tingkah laku Lo sangat menunjukkan kalau Lo sedang Cemburu..” Kata Ramma yang mulai tersenyum dengan senyuman mengejeknya. “Dan ini… Apa ini…??? Sebuah bekal..??? Seorang Renno Handoyo memakan sebuah bekal Rumahan..??? hahahah Apa Gue nggak salah lihat..?? Sepertinya Dhanni benar kalo ternyata Lo sudah mulai masuk dalam ‘Zona Bahaya’..” lanjut Ramma lagi masih dengan senyuman mengejeknya.
“Sialan Lo..” Renno hanya bisa mengumpat.
“Jadi… sebenernya apa masalah Lo..? kenapa Lo bisa berakhir di rumahnya tadi malam..?” tanya Ramma penasaran.
“Gue nggak bisa bercinta dengan wanita lain.” Jawab Renno dengan nada cueknya.
“Apa..? kenapa bisa..?”
“Gairah gue mati seketika saat ingat wajah wanita sialan itu.” Kali ini Renno mengatakan itu dengan nada kesalnya. “Bahkan si Maya bilang kalo gue mungkin sudah Impoten.” Tambah Renno lagi dengan nada tak kalah kesalnya.
Ramma yang mendengarnyapun tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Astaga.. pengakuan Renno benar-benar membuatnya tak berhenti tertawa.
“Sialan Lo.” Renno mengumpat saat Ramma belum juga berhenti tertawa.
“Renn… Lo ternyata lebih parah dari pada Dhanni. Dhanni emang Cinta sama Nessa sejak 10tahun sebelum pertemuan mereka, tapi setidaknya Dhanni masih bisa bercinta dengan wanita lain saat itu. Sedangkan Elo… hahhahaha Lo udah parah Renn.” Kata Ramma masih saja dengan tertawa.
”Terus.. Menurut Lo Gue mesti gimana..?”
“Ajak dia bercinta.” Jawab Ramma dengan cepat.
“Brengsek Lo.. mana mungkin Gue bercinta dengan dia lagi..”
“Kalo Lo masih bisa bercinta dengan dia setidaknya itu membuktikan jika fisik Lo masih Normal dan hanya otak Lo yang sudah kacau.” Jawab Ramma menjelaskan.
“Tapi Gue nggak mungkin bercinta dengan dia lagi Ramm..”
“Itu saran mutlak dari Gue Renn..” jawab Ramma.
“Sialan..!! Lo bener-bener mau membuat Gue terjerumus kayak Lo..?”
“Hahahah Setidaknya Gue nggak jadi Lelaki Bodoh seperti Lo dan Dhanni yang hanya terobsesi dengan satu wanita.” Jawab Ramma dengan mengejek.
“Gue nggak terobsesi dengan dia..” bantah Renno. “Tapi apa Lo yakin Lo nggak pernah ngalamin seperti yang gue alami saat ini..?? nggak ada satupun wanita yang bikin Lo gagal bercinta..??” Kali ini Renno bertanya dengan nada penasaran. Yahh… Ramma sebenarnya cukup tertutup dengan perasaannya. Dia lebih suka di kenal sebagai Playboy yang nggak punya hati bahkan dengan sahabatnya sendiri.
“Pernah.” Jawaban Ramma benar-benar membuat Renno terkejut. “Karena Adek Lo.” Dan setelah kalimat kedua Ramma Wajah Renno langsung menegang. Ekspresinya tak terbaca.
“Sialan Lo..!” desis Renno.
“Hahhahaa Gue balik.” Kata Ramma tiba-tiba sambil meninggalkan Renno yang masih termenung sendiri.
Ramma dan Shasha..??? ahh nggakk.. nggak boleh… Ramma nggak mungkin menganggap Shasha sebagai mangsanya. Ramma sudah janji kepadanya dulu.. Ramma nggak mungkin menghianatinya… pikir Renno kemudian.
Sedangkan Ramma sendiri keluar dengan wajah muramnya, sangat berbeda saat berada di hadapan Renno tadi. Entah kenapa ketika membahas tentang Shasha semuanya akan menjadi kacau untuknya. Dia butuh sesuatu untuk menenangkan dirinya kembali.. Diambilnya Smartphone di balik Jasnya. Lalu dia mulai menghubungi seseorang.
“Halo..” kata suara di sebrang dengan lembut.
“Sayang.. Aku butuh kamu.”
“Aku tunggu di studiomu yaa sayang..”
“Jangan.. aku kebutikmu saja..”
“Ok.. See you..” Dan teleponpun di tutup.. Rammapun menghela nafas leganya kembali.

****
Malam ini Allea pulang sendiri, dia memang tak berniat untuk menunggu Renno. Sudah seminggu ini Renno memang selalu menjemputnya tapi sepertinya malam ini lebih baik dia pulang sendiri karena dia ingin berbelanja kebutuhannya di supermarket terdekat.
Memikirkan tentang Renno membuat pipinya merona. Astaga… apa yang terjadi dengan lelaki itu..?? selalu saja pertanyaan ini yang muncul di benaknya. Allea menghentikan langkahnya di supermarket langgananya. Dia mulai masuk dan memilih-milih barang yang akan di belinya.
“Kenapa nggak nungguin aku..?” Tanya suara dingin yang sontak mengagetkannya.
“Emm Aku fikir.. Mas Renno..”
“Jangan pernah pulang sendiri.” Potong Renno masih dengan nada dingin.
“Iyaa.. maaf..”
“Kamu belanja apa..?”
“Cuma kebutuhan sehari-hari.”
“Masakkan aku malam ini.” Kata Renno tiba-tiba.
“Apa..?” Allea sedikit terkejut mendengarnya.
“Masakanmu enak, masakkan aku lagi malam ini.”
Dan Alleapun hanya mengangguk, dia tak bisa menjawab apa-apa karena sibuk mengatur debaran jantungnya yang entah kenapa seperti bom yang akan meledak.
Selesai berbelanja Akhirnya mereka bergegas untuk pulang kerumah Allea, tapi ketika sampai di parkiran supermarket tersebut langkah Renno terhenti ketika melihat sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan mendekati mereka sambil bergandeng mesrah. Mereka adalah Dhanni dan Nessa. Tubuh Renno langsung menegang ketika melihat pemandangan itu Allea pun merasakan ketegangan yang dialami Renno.
“Lo Ngapain disini..?” tanya Dhanni yang sudah berada di hadapan Renno dan Allea.
“Nemenin dia belanja.” Jawab Renno cuek.
“Udah mulai Belanja bareng eehh..” Ejek Dhanni.
“Sialan Lo..” Umpat Ramma.
“Siapa Kak..? kenapa nggak di kenalin sama kita..?” Tanya Nessa kepada Renno yang sejak tadi sudah mempehatikan Allea.
“Emm bukan siapa-siapa. Lebih baik kalian cepat belanja sebelum Supemarketnya tutup.” Jawab Renno dengan santai. Dan entah kenapa Allea measa sedih saat mendengar perkataan Renno tersebut. Ternyata Renno tak pernah menganggapnya lebih. Lalu apa arti perhatiah-perhatiannya selama ini..???
“Ayoo sayang, mungkin Renno belum siap ngenalin sama kita.” Kata Dhanni kemudian.
“Kak.. kapan-kapan ajak main kerumah ya..” Kata Nessa sambil tesenyum kearah Allea. Alleapun ikut tesenyum kepada Nessa. Sedangkan Renno hanya diam tak menjawab. Akhirnya Nessa dan Dhannipun masuk kedalam supermarket. Sedangkan Renno dan Allea masuk kedalam mobil untuk bergegas pulang.
“Emm… tadi itu.. siapa..?” Dengan ragu-ragu Allea bertanya. Allea masih melihat ketegangan pada ekspresi wajah Renno, dan Allea fikir itu ada hubungannya dengan pasangan Tadi.
“Dhanni dan Nessa. Sahabatku.” Jawab Renno singkat dan dingin.
Dhanni..? Nessa..? astaga.. Nessa..?? jadi itu wanita yang di cintai lelaki ini yang menikah dengan sahabatnya sendiri seperti yang di ceritakan Shasha..?? Dan Nessa… nama itu… Astaga… itu adalah nama yang berkali-kali di sebut lelaki ini saat bercinta dengan dirinya dulu.. Jadi wanita itu adalah wanita yang sangat di cintai lelaki ini hingga melupakannyapun tak sanggup… pantas saja Lelaki ini tadi tak mau mengenalkan dirinya kepada mereka.. memangnya siapa dia..?? dia hanya wanita tak tau diri yang mengambil keuntungan dari lelaki ini dengan keadaannya.. wanita tak tau malu yang ternyata mengharapkan sesuatu yang lebih dari yang bisa di berikan lelaki ini… Astaga… Ia harus menghentikan semua ini.. sebelum semuanya semakin parah… Pikir Allea dalam hati.


___TBC___
Author : Apa ceritanya makin lebbay..??? hahhaha mian yaa.. aku hanya pengen bikin perasaan Renno jungkir balik aja… heheheh  ok… mksih udah membaca… jngan lupa tinggalkan kometar yaa…

16 thoughts on “Because It’s You (Novl Online) – Chapte 5”

  1. Kasian si renno ampe dibikang impoten sama maya..
    Makanya udah putusin si maya, trus mulai hubungan sama allea, apalagi ada calon bayi mereka..

    Like

  2. Renno sprtinya msi mnympan rasa utk Nessa,,,dan Renno jg blm sadar klo dia udah mulai jatuh cinta ama Allea dan gk mau jauh2 dri dia,,,wlwpun msi gengsi utk mngakuinya…

    Like

Leave a comment